BELI BAJU ONLINE...SINI AJA

Rabu, 29 Desember 2010

PAPI 2 (LAPORAN KEUANGAN)

A. Kerangka Dasar
1. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, perubahan ekuitas, arus kas dan informasi lainnya yang bermanfaat bagi pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

2. Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan

3. Komponen Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari : neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan

4. Bahasa Laporan Keuangan
Laporan keuangan harus disusun dalam bahasa Indonesia.

5. Mata Uang Pelaporan
Pelaporan harus dinyatakan dalam mata uang rupiah. Apabila transaksi bank menggunakan mata uang lain  selain dari rupiah maka laporan tersebut harus dijabarkan dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs laporan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Keuntungan atau kerugian dalam periode berjalan yang terkait dengan transaksi dalam mata uang asing dinilai dengan menggunakan kurs laporan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

6. Kebijakan Akuntansi
Kebijakan tersebut harus mencerminkan prinsip kehati-hatian dan mencakup semua hal yang material dan sesuai dengan ketentuan dalam PSAK. Kebijakan akuntansi diambil untuk memastikan bahwa laporan keuangan menyajikan informasi relevan terhadap kebutuhan para pengguna laporan untuk pengambilan keputusan dan dapat diandalkan.

7. Penyajian
  • Laporan keuangan harus menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, perubahan ekuitas, perubahan ekuitas dan arus kas disertai pengungkapan yang diharuskan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
  • Aset disajikan berdasarkan karakteristiknya menurut urutan likuiditas, sedangkan kewajiban disajikan menurut urutan jatuh temponya.
  • Saldo transaksi sehubungan dengan kegiatan operasi normal bank, disajikan dan diungkapkan secara terpisah antara pihak-piahk yang mempunyai hubungan istimewa dgn pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa.
  • Laporan laba rugi menggambarkan pendapatan dan beban menurut karakteristiknya yang dikelompokkan secara berjenjang dari kegiatan utama bank dan kegiatan lainnya.
  • Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis dengan urutan penyajian sesuai komponen utamanya yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
 8. Konsistensi Penyajian
  • Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan antar-periode harus konsisten
  • Apabila penyajian atau klasifikasi  pos-pos dalam laporan keuangan diubah, maka penyajian periode sebelumnya harus direklasifikasi untuk memastikan  daya banding, sifat dan jumlah.
9. Materialitas dan Agregasi
  • Penyajian laporan keuangan didasarkan pada konsep materialitas
  • Pos-pos yang jumlahnya material disajikan tersendiri dalam laporan keuangan, sedangkan yang jumlahnya tidak material dapat digabungkan sepanjang memiliki sifat atau fungsi yang sejenis
  • Informasi dianggap material apabila kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan yang diambil
10. Saling Hapus (Offsetting)
  • Jumlah aset dan kewajiban yang disajikan pada neraca tidak boleh disalinghapuskan dengan kewajiban atau aset lain kecuali secara hukum dan saling hapus tersebut mencerminkan prakiraan realisasi atau penyelesaian aset atau kewajiban.
  • Pos-pos pendapatan dan beban tidak boleh disalinghapuskan, kecuali yang berhubungan dengan transaksi lindung nilai, serta dengan aset dan kewajiban yang disalinghapuskan sebagaimana dimaksud diatas.
11. Periode Pelaporan
Laporan keuangan wajib disajikan secara tahunan berdasarkan tahun takwim.

12. Informasi Komparatif
  • Laporan keuangan tahunan dan interim harus disajikan secara komparatif dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
  • Informasi komparatif yang bersifat naratif dan deskriptif dari laporan keuangan periode sebelumnya wajib diungkapkan kembali apabila relevan untuk pemahaman laporan keuangan periode berjalan.
13. Laporan Keuangan Interim
  • Laporan interim adalah laporan keuangan yang diterbitkan diantara dua laporan keuangan tahunan dan harus dipandang sebagai bagian integral dari laporan periode tahunan.
  • Laporan keuangan interim memuat komponen yang sama seperti laporan keuangan tahunan.
14. Laporan Keuangan Konsolidasi
Dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi, laporan keuangan bank dan anak perusahaan digabungkan satu persatu dengan menjumlahkan unsur-unsur yang sejenis dari aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban.

B. Komponen Laporan Keuangan
  1. Neraca
  2. Laporan Laba Rugi
  3. Laporan Arus Kas
  4. Laporan Perubahan Ekuitas
  5. Catatan atas Laporan Keuangan
C. Keterbatasan Laporan Keuangan
  1. Bersifat historis
  2. Bersifat Umum
  3. Tidak luput dari penggunaan berbagai pertimbangan dan taksiran
  4. Hanya melaporkan informasi yang material
  5. Bersifat konservatif
  6. Lebih  menekankan pada penyajian transaksi dan peristiwa sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya.
  7. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi
D. Metode Pencatatan Transaksi Mata Uang Asing
  1. Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs laporan (penutupan) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu kurs tengah yang merupakan rata-rata kurs beli dan kurs jual berdasarkan Reuters pada pukul 16.00 WIB setiap hari.
  2. Pencatatan transaksi mata uang asing terdapat dua metode yaitu single currency dan multi currency.

TRADING DAN INVESTASI DI PASAR KEUANGAN

  SAATNYA MENGHASILKAN UANG DARI PASAR UANG   http://alpari-forex.org/id/?partner_id=1246641