Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) sebenarnya belum memiliki  definisi  baku yang telah diterima secara internasional. Oleh karena itu, muncul  beberapa definisi mengenai SSK yang pada intinya mengatakan bahwa suatu sistem  keuangan memasuki tahap tidak stabil  pada saat sistem tersebut telah  membahayakan dan menghambat kegiatan ekonomi. Di bawah ini dikutip beberapa  definisi SSK yang diambil dari berbagai sumber:
” Sistem keuangan yang stabil mampu mengalokasikan sumber dana  dan menyerap kejutan (shock) yang terjadi sehingga dapat mencegah gangguan  terhadap kegiatan sektor riil dan sistem keuangan.”
” Sistem keuangan yang stabil adalah sistem keuangan yang kuat  dan tahan terhadap berbagai gangguan ekonomi sehingga tetap mampu melakukan  fungsi intermediasi, melaksanakan pembayaran dan menyebar risiko secara  baik.”
” Stabilitas sistem keuangan adalah suatu kondisi dimana  mekanisme ekonomi dalam penetapan harga, alokasi dana dan pengelolaan risiko  berfungsi secara baik dan mendukung pertumbuhan ekonomi.” 
Arti stabilitas sistem keuangan dapat dipahami dengan melakukan  penelitian terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan instabilitas di sektor  keuangan. Ketidakstabilan sistem keuangan dapat dipicu oleh berbagai macam  penyebab dan gejolak. Hal ini umumnya merupakan kombinasi antara kegagalan  pasar, baik karena faktor struktural maupun perilaku. Kegagalan pasar itu  sendiri dapat bersumber dari eksternal (internasional) dan internal (domestik).  Risiko yang sering menyertai kegiatan dalam sistem keuangan antara lain risiko  kredit, risiko likuiditas, risiko pasar dan risiko operasional.
Meningkatnya kecenderungan globalisasi sektor finansial yang  didukung oleh perkembangan teknologi  menyebabkan sistem keuangan menjadi  semakin terintegrasi tanpa jeda waktu dan batas wilayah. Selain itu, inovasi  produk keuangan semakin dinamis dan beragam dengan kompleksitas yang semakin  tinggi. Berbagai perkembangan tersebut selain dapat mengakibatkan sumber-sumber  pemicu ketidakstabilan sistem keuangan meningkat dan semakin beragam, juga dapat  mengakibatkan semakin sulitnya mengatasi ketidakstabilan tersebut. 
Identifikasi terhadap sumber ketidakstabilan sistem keuangan  umumnya lebih bersifat forward looking (melihat kedepan). Hal ini dimaksudkan  untuk mengetahui potensi risiko yang akan timbul serta akan mempengaruhi kondisi  sistem keuangan mendatang. Atas dasar hasil identifikasi tersebut selanjutnya  dilakukan analisis sampai seberapa jauh risiko berpotensi menjadi semakin  membahayakan, meluas dan bersifat sistemik sehingga mampu melumpuhkan  perekonomian.  


Tidak ada komentar:
Posting Komentar