Kenapa mandala airlines tiba- tiba kolaps dan berupaya merestrukturisasi hutangnya? Refund tiket juga masih ribet?
Salah satunya karena Mandala Airlines membutuhkan investor baru yang memiliki dana segar untuk membeli 5 unit pesawat baru, dan menyewa 5 unit pesawat demi kelangsungan hidup maskapai dengan pelayanan minimum (no frill) itu.
Presiden Direktur Mandala Diono Nurjadin mengatakan hal tersebut merupakan syarat mutlak bagi investor yang mau masuk ke perusahaan, menyusul syarat pengoperasian 10 unit pesawat mulai 12 Januari 2012 sesuai yang tercantum dalam UU Penerbangan No.1/2009. Namun, dia menolak menyebutkan berapa dana segar yang dibutuhkan Mandala agar perusahaan tetap bisa berada di jajaran maskapai nasional.
Dia menuturkan saat ini Mandala sudah mengembalikan seluruh armada yang terdiri dari 3 unit Airbus 320 dan 2 unit Airbus 319 kepada perusahaan penyewaan pesawat (lessor). “Pemegang saham sekarang [Cardig International asal Indonesia 51% dan Indigo Partners asal AS 49%] bisa saja terdilusi. Bergantung dari pembicaraan dengan calon investor. Sudah ada beberapa nama, akan tetapi belum bisa disebutkan sekarang,” jelasnya dalam konferensi pers, malam ini.
Diono membenarkan bahwa permasalahan Mandala muncul mulai Maret 2010, di mana saat itu pengembalian pesawat sudah dilakukan ke lessor. Mandala sendiri pernah mengoperasikan 11 unit pesawat.
Head of Corporate Communication Mandala Nurmaria Sarosa menambahkan salah satu yang membikin goyah maskapai bernomor penerbangan RI itu adalah karena permasalahan dengan sejumlah lessor.
"Kontrak sewa pesawat kemahalan, terlalu tinggi. Ya [itu salah satu masalah dari Mandala],” jelasnya.
Mandala yang besok mulai setop beroperasi, juga akan mengajukan permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Diono mengatakan strategi tersebut merupakan yang terbaik bagi kepentingan semua pihak, dan agar utang tidak semakin membengkak.
“Besarnya utang belum bisa dipublikasikan karena kami masih filing. dalam waktu dekat akan diberitahu. Jika pengajuan PKPU disetujui, kami diberi waktu 45 hari untuk menyerahkan rencana bisnis untuk restrukturisasi. Setelah itu kami yakin dapat menggandeng investor baru,” paparnya.
Dampak dari berhenti beroperasinya Mandala adalah pilot yang ada saat ini akan diberdayakan ke maskapai lain, dan yang sudah terealisasi adalah ke perusahaan penerbangan Singapura Tiger Airways, yang juga berada di bawah bendera Indigo Partners.
“Pilot kami berjumlah 100 orang, dan sudah ada yang ke Tiger Airways. Tidak menutup kemungkinan kerja sama dengan maskapai lain. Untuk karyawan lainnya, kami belum mempunyai rencana menghentikan. Diharapkan sebelum 45 hari, Mandala sudah bisa beroperasi kembali,” katanya.
Diono mengatakan dampak lain dari krisis keuangan Mandala adalah kontrak pembelian 25 unit pesawat Airbus 320 yang dilakukan beberapa waktu lalu akan direvisi.
Presiden Direktur Mandala Diono Nurjadin mengatakan hal tersebut merupakan syarat mutlak bagi investor yang mau masuk ke perusahaan, menyusul syarat pengoperasian 10 unit pesawat mulai 12 Januari 2012 sesuai yang tercantum dalam UU Penerbangan No.1/2009. Namun, dia menolak menyebutkan berapa dana segar yang dibutuhkan Mandala agar perusahaan tetap bisa berada di jajaran maskapai nasional.
Dia menuturkan saat ini Mandala sudah mengembalikan seluruh armada yang terdiri dari 3 unit Airbus 320 dan 2 unit Airbus 319 kepada perusahaan penyewaan pesawat (lessor). “Pemegang saham sekarang [Cardig International asal Indonesia 51% dan Indigo Partners asal AS 49%] bisa saja terdilusi. Bergantung dari pembicaraan dengan calon investor. Sudah ada beberapa nama, akan tetapi belum bisa disebutkan sekarang,” jelasnya dalam konferensi pers, malam ini.
Diono membenarkan bahwa permasalahan Mandala muncul mulai Maret 2010, di mana saat itu pengembalian pesawat sudah dilakukan ke lessor. Mandala sendiri pernah mengoperasikan 11 unit pesawat.
Head of Corporate Communication Mandala Nurmaria Sarosa menambahkan salah satu yang membikin goyah maskapai bernomor penerbangan RI itu adalah karena permasalahan dengan sejumlah lessor.
"Kontrak sewa pesawat kemahalan, terlalu tinggi. Ya [itu salah satu masalah dari Mandala],” jelasnya.
Mandala yang besok mulai setop beroperasi, juga akan mengajukan permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Diono mengatakan strategi tersebut merupakan yang terbaik bagi kepentingan semua pihak, dan agar utang tidak semakin membengkak.
“Besarnya utang belum bisa dipublikasikan karena kami masih filing. dalam waktu dekat akan diberitahu. Jika pengajuan PKPU disetujui, kami diberi waktu 45 hari untuk menyerahkan rencana bisnis untuk restrukturisasi. Setelah itu kami yakin dapat menggandeng investor baru,” paparnya.
Dampak dari berhenti beroperasinya Mandala adalah pilot yang ada saat ini akan diberdayakan ke maskapai lain, dan yang sudah terealisasi adalah ke perusahaan penerbangan Singapura Tiger Airways, yang juga berada di bawah bendera Indigo Partners.
“Pilot kami berjumlah 100 orang, dan sudah ada yang ke Tiger Airways. Tidak menutup kemungkinan kerja sama dengan maskapai lain. Untuk karyawan lainnya, kami belum mempunyai rencana menghentikan. Diharapkan sebelum 45 hari, Mandala sudah bisa beroperasi kembali,” katanya.
Diono mengatakan dampak lain dari krisis keuangan Mandala adalah kontrak pembelian 25 unit pesawat Airbus 320 yang dilakukan beberapa waktu lalu akan direvisi.