Forbes kembali membuat daftar 40 orang terkaya di Indonesia 2010/2011. Pemilik grup Djarum, Budi dan Michael Hartono masih berada di posisi puncak dengan nilai kekayaan US$ 11 miliar.
Forbes menuliskan, meskipun dilanda berbagai bencana alam termasuk letusan gunung berapi, sinar kekayaan Indonesia terus bercahaya. Apalagi perekonomian Asia sedang naik-naiknya saat ini dengan indeks saham di Asia yang meningkat 50%.
Tak heran jika nilai kekayaan orang-orang terkaya di Indonesia pun meningkat. Secara total, nilai kekayaan 40 orang terkaya di Indonesia meningkat tajam dari US$ 21 miliar pada tahun 2008 menjadi US$ 42 miliar. Angka itu juga naik US$ 2 miliar dibandingkan nilai kekayaan terbesar yang dicapai pada tahun 2007.
Dikatakan kekayaan setengah dari 40 orang terkaya di Indonesia meningkat dibandingkan tahun lalu.
Jumlah kekayaan 40 orang terkaya di Indonesia ini mencapai US$ 71 miliar, meningkat dibandingkan tahun lalu yang sebesar US$ 42 miliar, menembus rekor jumlah kekayaan di Indonesia selama ini.
Hartono bersaudara pemilik usaha rokok Djarum tetep kokoh di posisi nomor 1 orang terkaya di Indonesia dengan nilai kekayaan US$ 11 miliar. Sementara pengusaha Aburizal Bakrie menempati posisi 10 dengan kekayaan US$ 2,1 miliar.
Chief Editorial Advisor Forbes Indonesia Justin Doeble menyatakan, 16 dari 40 konglomerat asal Indonesia, berkiprah dalam bisnis batu bara dan kelapa sawit. Dua komoditas itu ikut mendongkrak pundi-pundi kekayaan mereka. Kekayaan konglomerat lainnya berasal dari bisnis yang sudah digeluti bertahun-tahun sebelumnya, seperti farmasi, rokok, dan lain-lain.
Kakak beradik R. Budi dan Michael Hartono misalnya. Dua konglomerat yang menjadi orang terkaya di Indonesia untuk tahun ini, memiliki gabungan penghasilan sebesar US$ 11 miliar atau setara dengan Rp 100 triliun. Keduanya mendapat pemasukan terbesar dari Bank Central Asia sebagai bank swasta terbesar di Indonesia . Mereka juga pemilik industri rokok kretek Djarum dan merambah bisnis kelapa sawit.
Konglomerat di posisi kedua, Susilo Wonowidjojo dengan kekayaan mencapai US$ 8 miliar atau setara dengan Rp 72 triliun. Susilo dikenal sebagai taipan industri rokok Gudang Garam yang sahamnya meningkat dua kali lipat tahun lalu dan meningkat sepuluh kali lipat dalam dua tahun terakhir.
Pada peringkat ketiga adalah miliarder Eka Tjipta Widjaja. Dengan usia 87 tahun, membuat Eka sebaai orang tertua di dalam daftar. Kekayaan sebesar US$ 6 miliar atau setara dengan Rp 54 triliun didapatkan dari bisnis kelapa sawit Golden Agri Resources.
Tujuh orang menjadi pendatang baru di dalam daftar. Mereka antara lain Sri Prakash Lohia dengan kekayaan US$ 2,65 miliar, pengusaha bisnis poliester di bawah perushaan Indorama Synthetics. Agus Lasmono Sudwikatmono, Wakil Presiden perusahaan batu bara Indika Energy menjadi pendatang baru sekaligus orang kaya termuda. Di umur 39 tahun, Agus telah mengumpulkan kekayaan sebesar US$ 845 juta.
Wanita terkaya adalah Kartini Muljadi. Berada di peringkat 25, Kartini memiliki kekayaan sebesar US$ 840 juta, naik US$ 320 juta dari tahun lalu. Kekayaannya berasal dari industri farmasi yaitu Tempo Scan Pasific yang dijalankan anaknya, Handojo.
Forbes juga melansir empat pengusaha yang jumlah asetnya menurun. Salah satunya adalah Aburizal Bakrie. Di umurnya yang ke-63, kekayaannya menurun dari US$ 2,5 miliar pada tahun lalu menjadi US$ 2,1 pada tahun ini. Namun Ketua Umum Partai Golkar ini masih masuk ke dalam sepuluh besar orang terkaya di Indonesia.
Berikut list atau daftar terbaru 40 orang terkaya versi Forbes yang dirilis paling update :
- R. Budi & Michael Hartono US$ 11 miliar
- Susilo Wonowidjojo US$ 8 miliar
- Eka Tjipta Widjaja US$ 6 miliar
- Martua Sitorus US$ 3,2 miliar
- Anthoni Salim U$S 3 miliar
- Sri Prakash Lohia US$ 2,65 miliar
- Low Tuck Kwong US$ 2,6 miliar
- Peter Sondakh US$ 2,3 miliar
- Putra Sampoerna US$ 2,3 miliar
- Aburizal Bakrie US$ 2,1 miliar
- Kiki Barki US$ 1,7 miliar
- Eddy William Katuari US$ 1,65 miliar
- Edwin Soeryadjaya US$ 1,6 miliar
- Boenjamin Setiawan US$ 1,5 miliar
- Garibaldi Thohir US$ 1,45 miliar
- Sukanto Tanoto US$ 1,4 miliar
- Theodore Rachmat US$ 1,35 miliar
- Chairul Tanjung US$ 1,25 miliar
- Murdaya Poo US$ 1,15 miliar
- Ciliandra Fangiono US$ 1,1 miliar
- Benny Subianto US$ 1,05 miliar
- Arifin dan Hilmi Panigoro US$ 985 juta
- Sjamsul Nursalim US$ 850 juta
- Agus Lasmono Suwikatmono US$ 845 juta
- Kartini Muljadi US$ 840 juta
- Tahir US$ 805 juta
- Sandiaga Uno US$ 795 juta
- Mochtar Riady US$ 730 juta
- Ciputra US$ 725 juta
- Hashim Djojohadikusumo US$ 680 juta
- Harjo Sutanto US$ 350 juta
- Trihatma Haliman US$ 600 juta
- Hary Tanoesudibjo US$ 595 juta
- Kusnan dan Rusdi Kirana US$ 580 juta
- Wiwoho Baduki Tokronegoro US$ 575 juta
- Engki Wibowo dan Jenny Quantero US$ 560 juta
- Husain Djojonegoro US$ 545 juta
- Eka Tjandranegara US$ 525 juta.
- Sutanto Djuhar US$ 490 juta.
- Prajogo Pangestu US$ 455 juta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar